expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

MENANGKARKAN JALAK SUREN


Populasi burung jalak suren saat ini sudah semakin menipis di alam bebas, hal ini membuat para hobiis burung kicau memandang perlunya menangkarkan burung jalak suren ini agar tehindar dari kepunahan. Disamping juga karena prospek dari penangkaran jalak suren sendiri ternyata juga menjanjikan keuntungan yang cukup lumayan karena akibat dari langkanya burung ini di alam menjadikan harga burung ini cukup menggiurkan.
Menangkarkan jalak suren atau burung burung lain memang bisa di bilang gampang gampang susah tergantung dari niatan dari pada sang penangkar itu sendiri karena memang sesuatu yang berurusan dengan nyawa memang dalam perawatannya harus memerlukan ketelatenan yang cukup ekstra.
Berikut akan saya jelaskan sedikit mengenai penangkaran jalak suren yang saya dapat dari beberapa sumber, barangkali dari para pembaca ada yang tahu lebih dalam saya harapkan bisa menambahkan agar pengetahuan saya semakin luas.
1. Memilih indukan

Dalam memilih indukan ada 2 cara yaitu dengan cara:
- Membeli indukan yang siap produksi
keuntungan dari cara ini kita bisa langsung berproduksi tanpa perlu menunggu hanya saja cara ini memang memerlukan modal yang lumayan mengingat harga jalak suren siap ternak satu pasangnya saat ini di pasaran sekitar 2.5 juta rupiah.
- Membeli anakan untuk dijadikan indukan
Keuntungan dari cara ini adalah indukan burung benar-benar diketahui masih muda jadi masih mempunyai masa bertelur yang panjang dan indukan jantan betina adalah pasangan yang seimbang umurnya. Total biaya yang dikeluarkan juga lebih kecil, bila 2 ekor anakan burung harganya 500 ribu maka biaya pembesaran sampai umur dewasa tidak sampai 500 ribu jadi total kurang dari 1 juta. Tapi dengan cara ini kita harus lebih banyak bersabar karena menjodohkan jalak suren di usia muda sangat sulit, hal ini di karenakan sulitnya membedakan jenis kelamin jalak suren di usia muda.
Untuk membedakan jalak suren jantan dan betina berikut saya berikan ciri umum dari keduanya
Ciri Jalak Suren Jantan
- Mempunyai tubuh Badan lonjong dan postur tubuh lebih besar dari betina.
- bentuk paruh lebih panjang dan kokoh.
- memiliki bulu hitam di kepala dan warna sayap cukup tajam dan mengkilap.
- Bentuk jambul di kepala lebih panjang dan mengembang aliaas mbendol.
- burung jalak suren jantan mempunyai bulu Ekor lebih panjang dan menyatu.
- Warna merah pada kulit di atas mata lebih cerah dan jelas.
- gerak atau perangai jalak jantan Relatif lebih lincah dari yang betina
- mempunyai sifat lebih cerewet, ocehannya lebih bervariasi, dan lebih keras dari jalak suren betina
- memiliki warna bulu yang lebih putih atau lebih cerah di bagian dada atau bagian bawah, nampak lebih bersih
- Di sekitar kulit dubur ada tanda lingkaran warna gelap biru atau ungu, maka sudah bisa di pastikan kalau burung tersebut berjenis kelamin jantan.Tapi ciri ini hanya bisa dilihat bila jalak suren sudah berumur paling tidak 1.5 tahun.
Ciri Jalak Suren Betina
-jalak suren betina memiliki tubuh yang bulat dan pendek
-Kepala jalak betina agak ramping
-Warna merah pada bagian muka agak pucat pucat atau kusam jika dibanding jantan
-Warna hitam dan putihnya agak suramatau warna kurang ngejreng
-gerakannya kurang lincah dan kurang agresif
-bentuk Paruh, jari kaki, dan ekornya lebih pendek dan halus jika dibandingkan dengan jalak jantan.
Bila sudah dapat dibedakan jenis kelaminnya maka jalak suren dapat dipindahkan dari kandang pembesaran ke kandang penangkaran. Caranya adalah dengan memasukkan 1 jantan dan 1 betina dalam kandang penangkaran atau dengan kata lain dipaksa untuk berjodoh. Apabila jalak suren menunjukkan sikap saling menyerang maka dapat dilakukan salah satu burung dimasukkan kandang kecil dan digantungkan dekat dengan kandang penangkaran. Selain itu bisa menggunakan kandang khusus untuk menjodohkan yaitu kandang berbentuk memanjang dengan tengahnya diberi penyekat tembus pandang dengan pintu penghubung yang bisa dibuka tutup, burung jantan dan betina masing-masing dimasukkan pada ruang kanan dan kiri. burung jantan dan betina jodoh dan siap berkembang biak dicirikan dengan kicauan saling bersahutan dengan bulu-bulu kepala tegak dan gerakan khas.
2. KANDANG

Selanjutnya adalah mempersiapkan kandang, kandang yang perlu disiapkan adalah kandang penangkaran dan kandang pembesaran.
-Kandang penangkaran
Kandang penangkaran yang paling ideal adalah yang paling mirip dengan kondisi habitat alaminya di alam bebas. Ukurannya luas dan terdapat pohon-pohon di dalamnya. Namun demikian kandang seperti tersebut di depan bukanlah pilihan terbaik bila penangkaran jalak suren diorientasikan untuk diambil keuntungan rupiahnya karena tidak efisien ruang dan tingkat kesulitan perawatan lebih tinggi. Kandang penangkaran sederhana tetapi layak dan tetap mampu memberi hasil yang baik dapat dibuat dengan ukuran 1m x 1m x 2m (P x L x T). Di dalam kandang disediakan tangkringan 1 atau 2 buah. Sebaiknya tangkringan diletakkan agak dipinggir agar tidak menggangu aktifitas terbang burung di dalam kandang tetapi juga tidak terlalu dekat dengan dinding agar bulu ekor tidak rusak karena bergesekan dengan dinding. Tangkringan dapat dibuat dari bambu ataupun kayu memanjang. Perlu juga disediakan kotak untuk bersarang dan bertelur dapat berbentuk persegi panjang 40cm x 25cm x 25cm (P x L x T). Bagian atas dan depan kotak tidak perlu ditutup, dibagian depan perlu disisakan papan untuk hinggap dan sekaligus tempat perkawinan jalak suren. Kotak sarang diletakkan di bagian dalam kandang sebelah atas dengan arah pintu kotak tidak menghadap ke arah muka kandang penangkaran agar jalak suran yang sedang mengerami telur tidak mudah terganggu oleh aktifitas manusia di sekitar kandang. Tempat makan dapat ditaruh didepan agar mudah dijangkau. Makanan jalak suren lazimnya adalah voer / poer burung dengan makanan tambahan pisang, cacing atau jangkrik. Tempat minum sebaiknya mempunyai ukuran cukup besar bila sekaligus difungsikan sebagai tempat mandi, jalak suren mempunyai kebiasaan suka mandi. Media sarang berupa daun cemara kering dapat diberikan dilantai kandang secukupnya sekedar untuk pancingan. Bila terlihat jalak suren mulai membawa media sarang tersebut ke dalam kotak sarang barulah daun cemara kering tersebut diberikan lebih banyak agar cukup bagi jalak suren untuk membuat sarang didalam kotak.
-Kandang pembesaran

Kandang ini hanya diperlukan bila akan membuat indukan dari jalak suren anakan yang banyak (ombyokan). Prinsipnya mirip dengan kandang penangkaran hanya saja berukuran lebih besar dan tidak perlu diberi kotak sarang. Bila beruntung pada saat umur dewasa dapat didapatkan indukan-indukan sudah berjodoh sendiri dimana menunjukkan tanda-tanda jalak suren berpasangan. Burung yang sudah bejodoh dalam kandang pembesaran dapat diambil dengan terlebih dahulu lalu diberi tanda misalnya ditembak dengan sprayer air yang di campur dengan pewarna makanan.

3. PROSES PRODUKSI

Indukan jalak suren yang sudah menunjukkan tanda-tanda jodoh / berpasangan ditempatkan dalam kandang penangkaran dengan perlakuan yang agak khusus terutama kebutuhan nutrisi makanan harus tercukupi. Dapat dilakukan dengan memberi makanan tambahan lebih intensif berupa jangkrik atau cacing karena mempunyai kandungan protein tinggi. Setelah melalui proses perkawinan dan membuat sarang pasangan jalak suren akan bertelur dan mengerami.
Satu pasang jalak suren pada umumnya bertelur 3 butir. Namun ada juga yang bertelur 2 atau 4 butir. Walaupun biasanya jumlah telur akan mempunyai kecenderungan tetap untuk satu pasangan jalak suren, namun ada kalanya dapat berubah karena faktor makanan, umur atau sebab lainnya. Jalak suren yang cenderung bertelur 4 butir tentu saja sangat istimewa dan sangat diharapkan apalagi bila dalam proses selanjutnya telur-telur tersebut menunjukkan fertil dan induknya mampu mengerami dengan baik sehingga menetas semua.
Telur jalak suren yang dierami induknya akan menetas setelah 14 hari. Misalnya jalak suren bertelur pertama tanggal 1 maka akan menetas pada tanggal 15. Setelah 7 – 10 hari dari telur menetas indukan akan bertelur lagi, jadi rentang waktu jalak suren bertelur ke waktu bertelur selanjutnya kurang dari 25 hari. Dengan kata lain kurang dari 1 bulan indukan akan menetaskan telur berikutnya. Anak jalak suren yang baru menetas sebaiknya segera diambil beserta telur yang masih belum menetas. Anak burung dipindahkan ke dalam box penghangat. Pemberian makan pertama dapat dilakukan setelah 3 – 5 jam dari saat telur menetas. Makanan berupa kroto (telur semut pohon/ngangrang) yang dibasahi dengan air hangat, bisa juga diberi cacing yang terlebih dahulu dipotong-potong.
Sedangkan telur yang belum menetas dimasukkan ke dalam alat penetas telur. Telur yang akan menetas bila diamati sudah terdapat retakan-retakan kecil pada kulitnya. Kalau dihadapkan pada matahari atau lampu telur sama sekali gelap tidak tembus pandang. Telur yang tampak terang berarti telur infertil dan tidak akan menetas.
Temperatur untuk menetaskan telur jalak suren mempunyai hasil baik pada suhu 37° Celcius. Suhu 36,5°C sampai dengan 38°C merupakan suhu yang optimal. Kelembaban udara dalam alat penetas perlu dijaga agar cukup tinggi yaitu kelembaban > 50 %, dengan kelembaban tinggi akan menjadikan kulit telur remah tidak kering liat dan keras sehingga embrio lebih mudah memecahkan cangkang telur. Dapat dengan cara menyemprotkan air hangat menggunakan sprayer yang diset kabut / butir air sangat halus, atau bisa pula dengan meletakkan cawan di dalam alat penetas yang diisi air hangat.

Merawat anakan
Anak jalak suren (piyik) yang sudah menetas diambil dan dipindahkan ke dalam box penghangat dijadikan satu dengan anakan lainnya yang seusia, agar mudah dalam parawatan dan pemberian makan. Piyik umur 0 – 3 hari dapat diberi makan kroto yang dibasahi air hangat. Umur 4 – 6 hari diberi kroto yang dicampur dengan air voer /poer. Umur 7 hari sudah dapat diberi makan voer yang basah dan dihaluskan. Umur 14 hari anakan dapat dikeluarkan dari box penghangat.
Sampai umur kira-kira 1,5 bulan anakan disuapi voer basah, dan sedikit-sedikit akan mulai berlatih makan sendiri. Pada umur 2 bulan anakan jalak suren sudah bisa makan sendiri voer kering. Pada umur 2 – 3 bulan anakan dapat dipindahkan ke kandang pembesaran bila dimaksudkan untuk dijadikan indukan atau akan dijual pada usia dewasa.

1 komentar:

  1. mantep pak, ten ngomah niki garek ngenteni le do manak . .. suwun sanget

    BalasHapus